Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjalanan Menggapai Langit Eps 2 : Gunung Pangrango

Hampir 1 tahun sejak terakhir kali gw melakukan pendakian, akhirnya Perjalanan Menggapai Langit ini bisa gw lanjutkan, hehe.

Pendakian ini adalah pendakian ke 2 gw, lokasi nya pun masih tidak jauh dari pendakian pertama gw, hehe. Kalo kalian udah baca post pendakian gw sebelumnya, harusnya kalian bisa menebak gunung ini. (hmm, dari judul juga pembaca udh tau ya.. haha). 

Ya kalian benar, kali ini pendakian ke Gunung Pangrango. sebelum lanjut ijinkan gw jelasin sekilas tentang gunung ini.

Gunung Pangrango ini merupakan gunung yang berada di kawasan TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango). Gunung Pangrango memiliki puncak setinggi 3019 mdpl. Keindahan alam yang masih terjaga di Gunung Pangrango menjadi daya tarik utama bagi para pendaki. Ada banyak objek wisata menarik di sepanjang jalur menuju puncak yang bisa kamu temukan. 

Gunung ini dapat dilalui lewat jalur pendakian Gunung Putri, Cibodas dan Salabintana, tapi kebanyakan pendaki memilih jalur pendakian via Gunung Putri dan Cibodas.

ok, lanjut...

Jalur penjalanan yang gw ambil kali ini adalah jalur Cibodas. Perkiraan waktu pendakian Gunung Pangrango adalah sekitar 8 jam menurut sumber yang ada di internet. Jalur ini merupakan jalur favorit di kalangan pendaki karena akses yang dekat dengan Jakarta. Selain itu, di sepanjang jalur ini, kalian bisa menjumpai beberapa objek wisata seperti Telaga Biru, Curug Cibeureum, sumber air panas, serta sumber mata air untuk keperluan logistik saat pendakian.

Sebelum pandakian alangkah baiknya kita persiapkan fisik kita dan peralatan yang akan dibawa. Jangan lupa untuk melakukan pengecekan kondisi peralatan terlebih dahulu, hal ini sangat penting agar terjaminnya keselamatan pendakian.


Ok next..

Pendakian ini berlangsung 3 hari dimulai dari tanggal 07 - 09 Desember 2020.


Senin, 07 Desember 2020

Sekitar jam 19.45 WIB kami berangkat dari rumah di daerah Bojonggede Kab. Bogor.  

Puncak, Hujan dan Berkabut

Kurang lebih 2 jam perjalanan, melawati tanjangan dan tikungan puncak dengan kondisi jalan hujan ringan dan sedikit berkabut, akhrirnya sekitar jam 21.35 WIB kami tiba di basecamp.

Basecamp Warung Mang IDI

Kondisi Basecamp Warung Mang IDI

Pendakian kali ini tidak sepadat pendakian gw sebelumnya, terlihat hanya beberapa pendaki yang sedang beristirahat sebelum melakukan pendakian, mungkin akibat kondisi masih pandemi, hehe.

Malam itu pun gw akhiri dengan mencoba untuk tidur ditengah cuaca hujan disertai dengan angin yang cukup kencang, dan gw hanya berharap kondisi cuaca besok memungkinkan untuk melakukan pendakian.


Selasa, 08 Desember 2020

Sekitar jam 04.30 WIB gw cuci muka sekalian shalat subuh, dilanjut sarapan pagi.


Sekitar jam 06.20 WIB pendakian pun di mulai, gw sangat bersyukur karena cuaca pagi itu sangat mendukung untuk melakukan pendakian.

Gaya dulu sebelum pendakian

Jam 06.42 WIB, sekitar 20 menit perjalanan dari basecamp, kami tiba di pos SIMAKSI.


Ngobrol bareng Pak Sobirin

Pos SIMAKSI dan cek kesehatan

Cukup lama kami istirahat di Pos SIMAKSI ini, sambil nunggu pos pelayanan buka jam 07.00 WIB, kami sempat berbincang-bincang dengan petugas TNGGP yang bernama Pak Sobari. Beliau mengingatkan untuk berhati dalam perjalanan dikarenakan cuaca ekstrim yang hari-hari itu sedang terjadi. Beliau pun menceritakan bahwa banyak pohon yang tumbang akibat badai di hari kemarin.


Pos SIMAKSI

Setelah melakukan SIMAKSI dan cek kesehatan, sekitar jam 07.40 WIB perjalanan dilanjutkan. Sekitar jam 08.14 WIB kami tiba di pos 1 Telaga Biru.

Telaga Biru

Kami pun berhenti sejenak, sekedar melihat pemandangan dan mengambil beberapa photo, hehe.

Perjalanan pun dilanjutkan, kurang lebih 15 menit perjalanan sekitar jam 08.32 WIB kami tiba di persimpangan Panyangcangan.

Jembatan diatas rawa

Persimpangan Panyangcangan

Terdapat 2 jalan di persimpangan Panyangcangan ini, yang pertama mengarah ke objek wisata Curug Cibereum, sedangkan yang kedua mengarahkan ke puncak gunung Pangrango.


Setelah cukup istirahat, perjalanan pun dilanjutkan.
Jam 09.04 WIB kami tiba di Shelter Rawa Denok 1

Shelter Rawa Denok 1

Setelah istirahat sejenak, minum dan makan snack, perjalanan pun dilanjutkan.

Beda jalan nih, hehe

Sekiar 20 menit perjalanan dari Shelter Rawa Denok 1, akhirnya kami tiba di Shelter Rawa Denok 2 jam 09.21 WIB.  

Shelter Rawa Denok 2

Sekitar 15 menit perjalanan dari Rawa Denok 2, kami pun tiba di Shalter Batu Kukus 1 jam 09.35 WIB.
 
Istirahat brooh.. capek.

Setelah beberapa menit istirahat, perjalanan pun dilanjutkan.

Sekitar 30 menit perjalanan. kami tiba di Shalter Batu Kukus 2, sekitar jam 10.05 WIB.

Shelter Batu Kukus 2

Di Shelter Batu Kukus 2 ini cuaca mulai mendung, hujan rintik pun mulai menetes. 

Sekitar pukul 10.30 WIB, 20 menit perjalanan dari Shelter Batu Kukus 2, kita tiba di Shelter Air Panas 1.
Shelter Air Panas 1

Perjalanan dari Shelter air panas 1 ke pos berikut nya merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan karena kita harus melewati aliran air panas untuk menuju pos berikutnya.
 
Pendakian melewati aliran air panas


Kami tiba di Shelter Air Panas 2 pukul  10.42 WIB, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke shelter ini, sekitar 15 menit perjalanan dari Shelter sebelumnya.

Perjalanan dilanjutkan...

Hanya sekitar 10 menit dari Shelter air panas 2, Kami tiba di pos berikutnya yaitu Pos Kandang Batu pukul 10.55 WIB.

Setelah istirahat sejenak, perjalanan pun dilanjutkan. Dalam perjalanan menuju pos berikutnya tidak jauh dari pos kandang batu terdapat air terjun yang cukup besar.


Dari sini pendakian mulai terasa lebih berat, diakibatkan medan yang mulai terjal ditambah dengan hujan rintik dan angin kencang yang tidak kunjung reda.


Kaki pun kram 

Perjalanan pun bertambah lama, karenakan beberapa kali gw terpaksa harus istirahat di jalur, karena kram, hadeuh...
 
Akhirnya sekitar 1 jam perjalanan dari Kandang Batu, sampailah gw di Pos Kandang Badak jam 12.05 WIB. 

Pos Kandang Badak

Dikarenakan cuaca buruk yang tidak kunjung berhenti, kita memutuskan untuk mendirikan tenda di pos Kandang Badak ini.

Setelah mendirikan tenda ditengah hujan rintik dan angin yang cukup kencang. Tak lama berselang hujan disertai angin bertambah kencang. kita memutuskan untuk berdiam dan istirahat di dalam tenda.

Pohon Tumbang, nyaris kena tenda

Sekitar pukul 14.21 WIB terjadi kejadian pohon tumbang, untung saja tidak ada korban. hujan mulai reda, tetapi angin masih tetap kencang.

Pada malam hari, hujan badai kembali terjadi hingga pagi menjelang. 

Kondisi Tenda setelah di terjang badai
semalaman

Rabu, 09 Desember 2020
Hujan dan angin masih terjadi, setelah berunding dengan para senior, maka diputuskan bahwa perjalanan ke puncak pangrango kali ini tidak dapat dilanjutkan, karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

Sekitar pukul 09.00 WIB. setelah mengisi perut dan packing tenda dan peralatan lainnya, kami memutuskan untuk segera kembali turun. Perjalanan turun tidak membutuhkan waktu yang lama, sekitar 2-3 jam perjalanan dari pos Kandang Badak.

Itulah cerita perjalanan kali ini, meskipun gw juga kecewa karena tidak bisa sampai ke puncak. tapi tak mengapa, setidaknya pada perjalanan gw kali ini gw mendapat pengalaman bagaimana ngeri nya alam ini.

Gw hanya berharap semoga gw masih diberi kesempatan untuk melakukan perjalanan menggapai langit berikutnya.

Untuk perjalanan kali ini gw dokumentasikan dalam video juga :




Posting Komentar untuk "Perjalanan Menggapai Langit Eps 2 : Gunung Pangrango"